Senin, 22 Juni 2015





Apa motivasi ibadah kita? Hati-hati, salah menata niat bisa salah arah. Ibadah yang benar adalah ibadah yang didorong oleh ketulusan hati karena merasa butuh karena “desakan” jiwa yang selalu rindu akan Allah.

Rabiah Al-Adawiah, seorang yang dikenal sangat alim  membagi motivasi ibadah seseorang itu ada tiga macam.

Pertama, ibadah karena takut siksa neraka. Ibadah dikaitkan dengan siksa Allah sehingga di hatinya ada rasa takut, kalau tidak beribadah kelak dimasukkan neraka. Dalam hati kecil orang seperti ini ada rasa takut siksa Allah. Perasaan itu mendorong dia giat ibadah. Motivasi seperti ini baik, tetapi merupakan tingkatan paling rendah. Alias masih awam.

Kedua, beribadah karena ingin masuk sorga. Orang seperti ini, dalam beribadah membayangkan sorga sehingga bersemangat. Motivasi seperti ini juga bagus. Tetapi jika terus menerus dilakukan maka tidak ubahnya seperti pedagang yang selalu menghitung untung-rugi.

Yang perlu dikejar adalah motivasi yang tertinggi ini. Yaitu, beribadah karena rindu kepada Allah. Inilah motivasi yang paling hebat dan sempurna. Tidak peduli dirinya masuk neraka atau sorga sepanjang dicintai Allah itu merupakan kebahagiaan yang tiada tara.

Yang terpenting, dengan beribadah gelora rindu betemu Allah tersalur. Ia merasakan mencapai kepuasan ruhani yang amat dalam. Inilah maqom yang sangat tinggi. Sekali lagi, dalam pandangan orang yang maqom seperti ini tidak melihat apakah dimasukkan neraka atau sorga, jika hal itu dikehandari Zat Yang Maha dicintai dirinya rela. Yang penting semuanya atas kehendak kekasih yang selalu dirindu: Allah.

Logikanya, kalau dia ditempatkan di neraka sanggup apalagi di sorga. Tentu saja sangat bersyukur karena sorga merupakan tempat orang-orang terpilih, terkasih, dan di situ tempat layak bagi hamba yang selalu mementingkan ibadah. Orang yang motivasi ibadahnya karena rindu
Allah, maka merasakan kelezatan ruhani. Ia menyatu dengan Allah.

Pertanyaannya, kita masuk kelompok mana dari ketika hal tadi? Yang tahu jawabannya kita sendiri. Kalau motivasi ibadah masuk kelompok pertama, hendaknya ditingkatkan menjadi kelompok kedua. Kalau motivasi ibadahnya ingin sorga, ditingkatkan lagi karena dorongan rindu kepada Allah.

Motivasi yang ketiga ini dicapai oleh orang-orang yang imannya telah mencapai maqom qonitin (tanpa reserve). Hatinya paham bahwa kerinduan kepada Allah yang selalu bergelora dapat mengantarkan dirinya menuju tempat mulia di sisi-Nya. *





0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Lembaga Pelatihan "The Power Of Love"

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget