Jumat, 28 November 2014

Orang yang benar-benar kalah  itu biasanya tidak mau belajar dari kekalahannya



Kekalahan –jika didengar—dia membisikkan kalimat pendek: “ Coba lagi!”  Tentu bukan sekedar mencoba tetapi belajar lebih teliti lagi mengapa langkah sebelumnya kalah. Di mana letak kelemahan, apa yang kurang, dan bagaimana menyempurnakannya. Setelah semua pertanyaan terjawab, maka lakukan sekali lagi. Coba lagi !

Ini langkah orang kalah yang tidak mau berlama-lama dalam kekalahannya. Dia mau menerima kekalahan sebagai kata akhir. Ia menjadikan kekalahan sebagai pelajaran. Dari pengalaman pahit itu dicari apa ‘pesan’ terdalam. Dengan kejernihan hati mau mengoreksi diri sendiri lambat atau cepat akan dtemukan jawaban atas kekalahannya.

Dan itu yang ditemukan Gamal Abdul Naser ketika dia nasibnya ‘jatuh’ secara strata sosial. Maklum, dia bukan orang yang langsung duduk manis sebagai Perdana Menteri Mesir. Karirnya dirintis dari bawah. Kekalahan demi kekalahan dijalani penuh sabar sambil membenahi diri. Akhirnya karir puncak di negaranya dapat direngkuhnya.

Tetapi, dalam hidup ini banyak juga orang yang tidak mau bangkit dari kekalahan. Dia menganggap kekalahan yang dialami merupakan ‘kiamat’, tidak bisa diperbaiki. Dia menganggap semuanya sudah berakhir. Karena anggapan itu, dia tidak beranjak dari posisinya di bawah sehingga akhrinya menjadi tontotan sejarah. (*)



0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Lembaga Pelatihan "The Power Of Love"

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget