Minggu, 16 November 2014


Foto Mafik



Orang yang benar-benar hidup tahu untuk apa dia harus hidup (Anonim)

Orang yang baik, tahu untuk apa dia hidup. Salah satunya, mengemban amanah agar menjadi pemimpin di muka bumi. Alam semesta –berserta isinya—diletakkan di pundak kita untuk  dikelola dengan sebaik-baniknya. Tanggung jawab kita begitu besar dan berat.

Tugas kedua, hidup ini untuk ibadah. Puncak dari ibadah yang kita lakukan adalah tunduknya hati kepada Allah. Orang tunduk hati tidak akan pikir-pikir lagi dalam melaksanakan perintah-Nya.

Ibadah yang dilakukan sebagai buah tunduknya hati ada beberapa tanda. Pertama, dilakukan secara ikhlas, semata mencari ridho Tuhan, bukan menari pujian, sensasi, dan status sosial.  Kedua, ibadahnya dilakukan secara maksimal. Tidak setengah-setengah. Orang yang ibadah setengah-setengah tidak menyadari hendak ke mana pasca hidup di dunia.

Ketiga, ibadah yang kerjakan ada bekasnya dalam kehidupan sehari-hari. Agama dipahami dari dua dimensi: ilmu dan amaliah. Keduanya tidak dipisah. Kalau hanya ilmunya yang didalami,  agama hanya ada dalam konsep. Sebaliknya, jika agama hanya diamalkan tanpa dikuasi ilmunya, maka sama halnya berjalan di kegelapan tanpa lentera.


Dengan mengetahui tujuan hidup, kita bisa menikmati hidup. Dengan mengetahui tujuan hidup, kita menjadi produktif dlam beragama. Yaitu melaksanakan perintah agama dengan maksimal dan membuktikan ajaran agama ke dalam kehidupan. Bekerja bukan hanya untuk bekerja, tetapi di balik bekerja ada tujuan mulia yaitu mencari kebahagiaan ukhromi

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Lembaga Pelatihan "The Power Of Love"

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget