Foto Mafik
Orang
yang benar-benar hidup tahu untuk apa dia harus hidup (Anonim)
Orang
yang baik, tahu untuk apa dia hidup. Salah satunya, mengemban amanah agar
menjadi pemimpin di muka bumi. Alam semesta –berserta isinya—diletakkan di
pundak kita untuk dikelola dengan sebaik-baniknya. Tanggung jawab kita begitu besar dan
berat.
Tugas
kedua, hidup ini untuk ibadah. Puncak dari ibadah yang kita lakukan adalah
tunduknya hati kepada Allah. Orang tunduk hati tidak akan pikir-pikir lagi dalam
melaksanakan perintah-Nya.
Ibadah
yang dilakukan sebagai buah tunduknya hati ada beberapa tanda. Pertama, dilakukan secara ikhlas, semata mencari ridho Tuhan, bukan menari
pujian, sensasi, dan status sosial.
Kedua, ibadahnya dilakukan secara maksimal. Tidak setengah-setengah.
Orang yang ibadah setengah-setengah tidak menyadari hendak ke mana pasca hidup
di dunia.
Ketiga,
ibadah yang kerjakan ada bekasnya dalam kehidupan sehari-hari. Agama dipahami dari dua
dimensi: ilmu dan amaliah. Keduanya tidak dipisah. Kalau hanya ilmunya yang
didalami, agama hanya ada dalam konsep. Sebaliknya, jika agama hanya
diamalkan tanpa dikuasi ilmunya, maka sama halnya berjalan di kegelapan tanpa
lentera.
Dengan
mengetahui tujuan hidup, kita bisa menikmati hidup. Dengan mengetahui tujuan
hidup, kita menjadi produktif dlam beragama. Yaitu melaksanakan perintah agama dengan maksimal dan membuktikan ajaran agama ke dalam kehidupan. Bekerja bukan hanya untuk bekerja, tetapi di balik bekerja ada tujuan mulia yaitu mencari kebahagiaan ukhromi.
0 komentar:
Posting Komentar