Buku Kisah Sejati Orang-Orang Mati Suri merupakan rangkuman kisah
sejumlah orang yang pernah mengalami mati suri.
Di antaranya dikisahkan,
seseorang sedang menghadapi sakaratul maut. Saat mencapai puncak kritis
fisiknya, ia mendengar dirinya dinyatakan mati oleh dokter. Saat itu mulai
mendengar bunyi yang tidak menyenangkan, berdering dan mendesing. Di saat yang
sama dirinya merasa bergerak cepat melalui terowongan gelap dan panjang.
Setelah itu tiba-tiba sudah
merasa berada di luar jasabnya tetapi masih tetap berada dalam lingkungan yang
sama. Orang tadi merasa melihat jasad dirinya dari jarak tertentu, seperti
tengah menonton jasad orang lain. Dilihatnya orang di sekitar jasad dirinya
memberi pertolongan agar hidup kembali.
Setelah beberapa saat dia
mulai terbiasa dengan keadaan aneh. Tetapi waktu itu dirinya tetap di luar
jasadnya. Namun, merasakan masih mempunyai “badan” meski sifat dan kekuatannya
angat berlainan dengan jasad yang ditinggalkannya.
Tidak lama kemudian hal aneh
terjadi. Orang yang meninggal tersebut melihat arwah saudara dan kawan-kawannya
yang lebih dahulu meninggal. Dia melihat sorot cahaya aneh namun penuh cinta
kasih yang tidak pernah ditemui sebelumnya…..
Begitu Roymond A. Moody,
Jr.M.D melukiskan dalam bukunya. Dalam buku ini dijelaskan sejumlah kisah dari
orang-orang yang mengalami mati suri yang pernah diwawancarai. Ketika seseorang
mengalami mati suri, di dalamnya ada saja yang menakutkan, seram, dan aneh,
tetapi ada juga yang menyenangkan.
Menghadapi
keadaan misteri itu, sikap seseorang bermacam-macam. Ada yang ketakutan sampai
menjerit-jerit. Sepertinya melihat kobaran api menjilat-jilat yang akan
membakar tubuhnya. Ada yang merasa kedatangan tamu penuh ceria dan meninggalkan
kenangan manis yang mendalam.
Dalam buku Gerbang Kematian disebutkan banyak
orang gugup menghadapi kematian. Sampai-sampai ketika dituntun membaca kalimat laailaaha ilallah ada yang tidak bisa
menirukan. Justru ada yang mengatakan dengan ucapan keras, “skak!” . Ada juga
orang yang ketika dituntun membaca kalimat syahadat menyebut-nyebut harga kain.
Begitu kalutnya seseorang saat menghadapi sakaratul maut.
Berita
Kematian
Dalam banyak referensi
dijelaskan kematian –khusus bagi hamba terpilih—sudah diberitahukan kepada yang
bersangkutan sebelumnya. Orang alim selalu memahami putihnya rambut, kulit
keriput, keroposnya tulang, dan berkurangnya pandangan dan pendengaran,
dipahaminya sebagai “berita” kematain.
Sering kita dengar ada orang
mengatakan kalimat aneh sebelum meninggal. Orang di sekitarnya tidak mengerti
makna ucapannya, tetapi yang bersangkutan sudah merasakan ada tanda-tanda akan
tutup usia. Orang lain baru tahu maksud yang diucapkan setelah datangnya
kematian bagi orang tadi.
Umar bin Khottob dalam suatu
khutbah Jum’at mengatakan, “Saya semalam bermimpi, ada burung pelatuk dari
Romawi mematuk tubuh saya tiga kali. Setelah saya tanya kepada penafsir,
dikatakan bakal ada orang yang akan membunuh saya. Kalau itu benar, semoga saya
mati syahid,” kata Umar.
Orang yang mendengar khutbah
menganggap apa yang diuraikan Umar aneh. Padahal, Umar sudah mencium bakal
datangnya kematian dirinya, cuma saja orang sekitarnya belum paham.
Para sahabat baru
membenarkan ucapan Umar esok paginya. Ketika Umar ngimami shalat Subuh, Abu Lu’lu’ datang membawa sebilah senjata
tajam, tanpa beban senjata tadi dihujamkan ke tubuh Umar tanpa ada perlawanan
sedikit pun. Umar pun jatuh.
Abdurrahman bin Auf yang
menjadi makmum di belakang Umar maju selangkah, melanjutkan shalat berjamaah
menggantikan Umar. Tetapi Abdurahmam bin Auf terus menangis saat membaca
surat-surat al-Qur’an karena melihat Umar bersimbah darah di tempat imam shalat
dekat dirinya.
Abu Lu’lu’ keluar masjid
sambil menyabet barisan di belakang Umar dengan senjata yang terhunus.
Dikisahkan 7 jamaah lainnya mati syahid dan 6 lainnya luka-luka akibat sabetan
senjata tajam Abu Lu’lu’.
Begitulah kematian, jika waktunya
datang, tidak bisa ditunda atau dimajukan sedikit pun. Tentang penyebab
kematian –penyakit, kecelakaan, terbunuh dsb-itu hanya perantara. Yang jelas
kematian tidak bisa ditolak dan tidak bisa diminta. (*)
0 komentar:
Posting Komentar