Minggu, 02 November 2014

 

Buku Kisah Sejati Orang-Orang Mati Suri merupakan rangkuman kisah sejumlah orang yang pernah mengalami mati suri.

Di antaranya dikisahkan, seseorang sedang menghadapi sakaratul maut. Saat mencapai puncak kritis fisiknya, ia mendengar dirinya dinyatakan mati oleh dokter. Saat itu mulai mendengar bunyi yang tidak menyenangkan, berdering dan mendesing. Di saat yang sama dirinya merasa bergerak cepat melalui terowongan gelap dan panjang.

Setelah itu tiba-tiba sudah merasa berada di luar jasabnya tetapi masih tetap berada dalam lingkungan yang sama. Orang tadi merasa melihat jasad dirinya dari jarak tertentu, seperti tengah menonton jasad orang lain. Dilihatnya orang di sekitar jasad dirinya memberi pertolongan agar hidup kembali.

Setelah beberapa saat dia mulai terbiasa dengan keadaan aneh. Tetapi waktu itu dirinya tetap di luar jasadnya. Namun, merasakan masih mempunyai “badan” meski sifat dan kekuatannya angat berlainan dengan jasad yang ditinggalkannya.
Tidak lama kemudian hal aneh terjadi. Orang yang meninggal tersebut melihat arwah saudara dan kawan-kawannya yang lebih dahulu meninggal. Dia melihat sorot cahaya aneh namun penuh cinta kasih yang tidak pernah ditemui sebelumnya…..

Begitu Roymond A. Moody, Jr.M.D melukiskan dalam bukunya. Dalam buku ini dijelaskan sejumlah kisah dari orang-orang yang mengalami mati suri yang pernah diwawancarai. Ketika seseorang mengalami mati suri, di dalamnya ada saja yang menakutkan, seram, dan aneh, tetapi ada juga yang menyenangkan.

Menghadapi keadaan misteri itu, sikap seseorang bermacam-macam. Ada yang ketakutan sampai menjerit-jerit. Sepertinya melihat kobaran api menjilat-jilat yang akan membakar tubuhnya. Ada yang merasa kedatangan tamu penuh ceria dan meninggalkan kenangan manis yang mendalam.

Dalam buku Gerbang Kematian disebutkan banyak orang gugup menghadapi kematian. Sampai-sampai ketika dituntun membaca kalimat laailaaha ilallah ada yang tidak bisa menirukan. Justru ada yang mengatakan dengan ucapan keras, “skak!” . Ada juga orang yang ketika dituntun membaca kalimat syahadat menyebut-nyebut harga kain. Begitu kalutnya seseorang saat menghadapi sakaratul maut.

Berita Kematian

Dalam banyak referensi dijelaskan kematian –khusus bagi hamba terpilih—sudah diberitahukan kepada yang bersangkutan sebelumnya. Orang alim selalu memahami putihnya rambut, kulit keriput, keroposnya tulang, dan berkurangnya pandangan dan pendengaran, dipahaminya sebagai “berita” kematain.

Sering kita dengar ada orang mengatakan kalimat aneh sebelum meninggal. Orang di sekitarnya tidak mengerti makna ucapannya, tetapi yang bersangkutan sudah merasakan ada tanda-tanda akan tutup usia. Orang lain baru tahu maksud yang diucapkan setelah datangnya kematian bagi orang tadi.

Umar bin Khottob dalam suatu khutbah Jum’at mengatakan, “Saya semalam bermimpi, ada burung pelatuk dari Romawi mematuk tubuh saya tiga kali. Setelah saya tanya kepada penafsir, dikatakan bakal ada orang yang akan membunuh saya. Kalau itu benar, semoga saya mati syahid,” kata Umar.
Orang yang mendengar khutbah menganggap apa yang diuraikan Umar aneh. Padahal, Umar sudah mencium bakal datangnya kematian dirinya, cuma saja orang sekitarnya belum paham.  

Para sahabat baru membenarkan ucapan Umar esok paginya. Ketika Umar ngimami shalat Subuh, Abu Lu’lu’ datang membawa sebilah senjata tajam, tanpa beban senjata tadi dihujamkan ke tubuh Umar tanpa ada perlawanan sedikit pun. Umar pun jatuh.
Abdurrahman bin Auf yang menjadi makmum di belakang Umar maju selangkah, melanjutkan shalat berjamaah menggantikan Umar. Tetapi Abdurahmam bin Auf terus menangis saat membaca surat-surat al-Qur’an karena melihat Umar bersimbah darah di tempat imam shalat dekat dirinya.

Abu Lu’lu’ keluar masjid sambil menyabet barisan di belakang Umar dengan senjata yang terhunus. Dikisahkan 7 jamaah lainnya mati syahid dan 6 lainnya luka-luka akibat sabetan senjata tajam Abu Lu’lu’. 


Begitulah kematian, jika waktunya datang, tidak bisa ditunda atau dimajukan sedikit pun. Tentang penyebab kematian –penyakit, kecelakaan, terbunuh dsb-itu hanya perantara. Yang jelas kematian tidak bisa ditolak dan tidak bisa diminta. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Lembaga Pelatihan "The Power Of Love"

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget