Selasa, 04 November 2014


Kesulitan melihat kelemahan orang lain adalah salah satu ciri berpikir positif

Dua orang bersahabat duduk santai di halaman rumah. Tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata,  “Tuh lihat, kancing bajumu nggak kau pasang!”

Merasa diingatkan ia mengucapkan terima kasih. Tetapi, sebentar, kata dia menyela. “Tuh kancing bajumu malah hilang!.” 

Begitulah kehidupan ini. Kalau mencari kekurangan orang lain jauh lebih mudah daripada membaca kekurangan diri sendiri. “Kuman di seberang lautan tampak jelas, gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.”

Jika konsentrasi perhatian seseorang pada orang lain hanya pada kekurangannya, maka kebaikan orang lain tidak kelihatan. Dia menganggap yang paling baik hanya dirinya sendiri. Sedang orang lain selalu tampak gelap, penuh kekurangan. Begitulah cara berpikir negatif.

Berbeda dengan orang yang berpikir positif. Dia sulit melihat kekurangan orang lain. Sebab yang tampak selalu kebaikannya. Tidak ada buruk sangka alias su’udzon, yang terjadi adalah baik sangka terhadap orang lain alias husnu dzon.


Di antara syarat agar seseorang berpikir positif, adalah mengalahkan hawa nafsu. Sebab bisikan hawa nafsu selalu melihat orang lain dari sisi jeleknya saja. Orang berpikir positif dalam melihat orang lain menggunakan kacamata putih semua tampak bersih. 

Dia mengakui kelebihan orang lain dan mau belajar dari mereka. (*) 

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Lembaga Pelatihan "The Power Of Love"

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget